Hengki
hardinata (13071086)
Witrio
Puspito (13071029)
Wahyudianto
Febriansyah
Eko Putra
Agung Saputra (13071098)
Sekolah Tinggi Manajemen Informatika
dan Komputer
Dian Cipta Cendikia (DCC)
Jl. Cut nyak dien Kel.palapa kota
Bandar Lampung,
TEKNOLOGI
INFORMASI
Teknologi Informasi adalah teknologi yang
berhubungan dengan pengumpulan, penyimpanan, pengolahan dan penyebaran
informasi. Teknologi Informasi terdiri dari hardware dan software. Hardware
dapat berupa computer, laptop atau notebook dilengkapi dengan perangkat
pendukungnya seperti printer, jaringan, infocus, modem, LAN dan lain-lain.
Sementara software adalah aplikasi-aplikasi dan system yang digunakan. Jenis
aplikasi misalnya Microsoft, Oracle, SAP. Jenis system misalnya Microsoft
Windows, Linux, Sun Solaris. Hampir
semua bidang kehidupan dan industri sudah
tersentuh oleh teknologi informasi, baik itu entertainment, kesehatan,
pendidikan, asuransi, bank dan bahkan untuk pemerintahan pun teknologi
informasi sudah banyak digunakan. Salah satu kemajuan teknologi informasi
adalah internet. Internet saat ini merupakan fenomena yang mempunyai pengaruh
luar biasa terhadap perkembangan perusahaan.
Teknologi Informasi bagi suatu perusahaan
adalah hal yang sangat penting. Dengan penerapan teknologi informasi secara
tepat suatu perusahaan dapat memiliki competitive advantage dalam
industrinya. Teknologi Informasi semakin membuka kemungkinan bagi perusahaan
untuk mengembangkan dan memperluas bisnisnya. Bagi perusahaan yang ingin
bersaing dan maju, Teknologi Informasi tampaknya merupakan suatu kepentingan
yang tidak bisa dihindarkan. Teknologi Informasi tampaknya bukan hanya
merupakan suatu alat pendukung tetapi sudah merupakan alat utama.
Dalam hal ini teknoplogi berperan dalam melakukan
perubahan-perubahan terhadap sekumpulan tugas atau proses. Banyak perusahaan
yang berani melakukan investasi yang sangat tinggi dibidang teknologi
informasi. Alasan yang paling umum adalah adanya kebutuhan untuk mempertahankan
dan meningkatkan posisi kompetitif, mengurangi biaya,meningkatkan fleksibilitas
dan tanggapan.
2.1.
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Sistem Informasi Manajemen
(SIM) merupakan sistem informasi yang menghasilkan hasil keluaran (output) dengan
menggunakan masukan (input) dan berbagai proses yang diperlukan untuk memenuhi
tujuan tertentu dalam suatu kegiatan manajemen. Tujuan SIM, yaitu:
ü Menyediakan informasi yang
dipergunakan di dalam perhitungan harga pokok jasa, produk, dan tujuan lain
yang diinginkan manajemen.
ü Menyediakan informasi yang
dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan
berkelanjutan.
ü Menyediakan informasi untuk
pengambilan keputusan.
Secara
sederhana dapat dikatakan bahwa sebuah sistem informasi dan memproses data, dan
kemudian mengubahnya menjadi informasi. Menurut O’brien (2005) SIM merupakan
kombinasi yang teratur antara people, hardware, software, communication
network dan data resources (kelima unsur ini disebut komponen sistem
informasi) yang mengumpulkan, merubah dan menyebarkan informasi dalam
organisasi. Terdapat 3 peran utama sistem informasi dalam bisnis yaitu :
ü Mendukung proses bisnis dan
operasional
ü Mendukung pengambilan
keputusan
ü Mendukung strategi untuk
keunggulan kompetitif
Gambar 1. Komponen
Sistem Informasi
Konsep sistem informasi
terdiri 6 komponen jika diterapkan ke dalam fungsi akuntansi akan menjadi
Sistem informasi akuntansi (accounting information system),menyediakan
informasi dari transaksi keuangan. Jika konsep sistem yang sama diterapkan di
fungsi keuangan, maka akan menjadi sistem informasi keuangan (financial
information system). Sistem-sistem lainnya yang diterapkan di fungsi-fungsi
organisasi adalah Sistem informasi pemasaran (marketing information system),
Sistem informasi produksi (production information system) atau manfacturing
information system dan sistem informasi sumberdaya manusia (human resource
information system). Sistem-sistem informasi tersebut dikenal dengan nama
sistem informasi manajemen (management information system).
2.2.
TIPE-TIPE SISTEM INFORMASI
Menurut O’Brien, terdapat
beberapa tipe sistem informasi, yaitu:
1. Sistem Informasi Penunjang Kegiatan Operasional (Operation
Support System).
Sistem informasi ini akan memproses data yang dihasilkan dalam
setiap kegiatan operasional dan menggunakan informasi yang dihasilkannya untuk
menunjang kegiatan operasional itu pula. Sistem informasi ini menghasilkan
berbagai produk informasi yang digunakan untuk kepentingan internal dan
eksternal. Berikut ini peran yang dilakukan oleh sistem informasi di tingkat
ini:
a.
Sistem Pengolahan Transaksi
(Transaction Processing System) :
Untuk mencatat dan mengolah data yang dihasilkan transaksi,
memperbaharui database, dan memproduksi berbagai macam dokumen regristrasi
mahasiswa, dan lain-lain. Sistem ini merubah sistem informasi manual ke bentuk electronic
data processing system. Sistem ini mencatat dan memproses data yang
dihasilkan dalam setiap transaksi bisnis seperti sales, pembelian dan
perubahan jenis dokumen-dokumen dan laporan-laporan seperti misalnya, customer
statements, nota pembelian, lembaran cek, laporan keuangan dll.
b.
Sistem Pengendalian Proses (Process
Control System) :
Untuk menghasilkan keputusan operasional dan untuk mengontrol
proses secara fisik. Sistem informasi operasional juga meliputi pembuatan
keputusan rutin untuk mengendalikan proses operasional. Sistem ini menghasilkan
keputusan-keputusan yang bersifat operasional rutin untuk pengendalian proses
fisik dalam organisasi.
c.
Sistem Otomatisasi Kantor (Office
Automation System) :
Untuk meningkatkan komunikasi dan produktifitas kantor. Pada
prinsipnya sistim ini merupakan hasil transformasi elektronis dari metode
tradisional perkantoran yang bersifat manual dan menggunakan media komunikasi
dengan kertas.
2.
Sistem Informasi Pengambilan
Keputusan (Management Support System).
Sistem ini dalam pemrosesan informasi bisnis menekankan orientasi
pada manajemen, karena tujuan utamanya adalah menunjang pengambilan keputusan
oleh manajemen. Sistem ini juga menggarisbawahi pentingnya kerangka sistem yang
digunakan sebagian dasar pengorganisasian sistem informasi. Management
Support System dapat digolongkan dalam sub sistem-sub sistem tertentu
sesuai dengan tujuannya sebagai berikut :
a.
Sistem Informasi Pelaporan (Management
Information System) :
Pelaporan yang sudah terspesifikasi dan terencana sebelumnya untuk
manajemen. Produk informasi yang dihasilkan merupakan kebutuhan dalam
pengambilan keputusan rutin.
b.
Sistem Penunjang Keputusan (Decision
Support System) :
Sistem ini dapat membantu manajer dalam pengambilan keputusan baik
yang bersifat interaktif maupun ad hoc (ketika diperlukan). Sistem ini
menggunakan berbagai model keputusan (analytical modelling) dan basis
data khusus dalam membantu proses pengambilan keputusan.
c.
Sistem Informasi Eksekutif (Executive
Information System) :
Sistem ini memberikan
informasi yang sifatnya kritis kepada jajaran manajemen puncak. Sistem ini
merupakan alat bagi manajer puncak untuk menetapkan strategi pengembangan
sistem yang lebih baik lagi.
2.3.
INTERNETWORKING
Internetworking adalah suatu bentuk hubungan
kerja sama atau kemitraan untuk mendayagunakan teknologi informasi berbasis
jaringan, baik intranet, ekstranet maupun internet. Internetworked
enterprises adalah perusahaan atau organisasi yang menggunakan internetworking
dalam menjalankan proses transaksi bisnisnya (O’Brien dan Marakas 2005).
2.3.1.
INTERNET
“ Internet atau
INTERCONNECTED NETWORK merupakan hubungan antar berbagai jenis komputer dan
jaringan di dunia yang berbeda sistem operasi maupun aplikasinya di mana
hubungan tersebut memanfaatkan kemajuan media komunikasi (telepon dan satelit)
yang menggunakan protokol standar dalam berkomunikasi yaitu protokol TCP/IP
yang berisikan informasi dan sebagai sarana komunikasi data yang berupa suara,
gambar, video dan juga teks.” Rosen (2000) mendefinisikan
internet sebagai :
ü Internet
memberikan infrastruktur teknis agar dapat berhubungan secara online an
memberikan kemudahan dalam mengakses world wide web.
ü Internet
memberikan kesempatan peluang bisnis sehingga mudah untuk mengakses informasi
bagi usaha anda dan produk baik dari rumah maupun kantor.
ü Internet
merupakan suatu jaringan global yang terbentuk dari jaringan kecil, berhubungan
dengan jutaan computer di dunia dan terhubung dengan infrastruktur
telekomunikasi.
Internet
merupakan sebuah jaringan komputer yang terdiri dari berbagai macam ukuran
jaringan komputer di seluruh dunia mulai dari sebuah PC, jaringan-jaringan
lokal berskala kecil, jaringan-jaringan kelas menengah, hingga
jaringan-jaringan utama yang menjadi tulang punggung internet, sehingga setiap
pemakai dari setiap jaringan dapat saling mengakses semua service atau
layanan yang disediakan oleh jaringan lainnya. Secara fisik dianalogikan
sebagai jaring laba-laba (The Web) yang menyelimuti bola dunia dan
terdiri dari titik-titik (node) yang saling berhubungan.
Ada 3
komponen utama internet yakni; komputer, jaringan telpon dan modem. Dalam
operasionalnya internet banyak menggunakan jaringan komunikasi yang biasa
dikenal dengan jaringan telpon. Jaringan telpon biasanya diperuntukkan untuk
berkomunikasi (voice communication) dan fax. Perkembangan selanjutnya
metode transfer data banyak memanfaatkan fiberglass atau TV-Cable. Untuk dapat
terkoneksi ke internet yang perlu dilakukan adalah mendaftarkan ke internet
service provider (ISP) sebagai penyedia jasa layanan internet.
Tabel 1. Karakterisik Internet, Intranet dan Extranet
TIPE
JARINGAN
|
PENGGUNA
UTAMA
|
AKSES
|
TIPE
INFORMASI
|
Internet
|
Setiap individu yg
Memiliki akses ke internet
|
Publik (tak terbatas)
|
General, publik dan
advertorial
|
Intranet
|
Hanya karyawan yg
Diberikan hak khusus
|
Privat dan terbatas
|
Spesifik, korporat dan
kepemilikan
|
Extranet
|
Kelompok yg diotorisasi dari perusahaan
|
Privat dan mitra luar
yg terotorisasi
|
Informasi bersama dlm
kelompok kolaborator dan terotorisasi
|
2.3.2.
INTRANET
Intranet
(Internal Network) mulai didengung-dengungkan pada pertengahan
tahun 1995 oleh beberapa penjual produk jaringan yang mengacu pada kebutuhan
informasi dalam bentuk Web di dalam perusahaan.
Intranet merupakan jaringan komputer dalam perusahaan yang menggunakan
komunikasi data standar seperti dalam Internet. Artinya, semua fasilitas
Internet dapat digunakan untuk kebutuhan dalam perusahaan (atau dalam suatu
organisasi). Dengan kata lain, Intranet dapat dikatakan ber-internet dalam
lingkungan yang terbatas. Antar Intranet dapat saling berkomunikasi satu dengan
yang lainnya melalui sambungan Internet yang memberikan tulang punggung
komunikasi jarak jauh. Akan tetapi sebetulnya sebuah Intranet tidak perlu
sambungan luar ke Internet untuk berfungsi secara benar. Secara umum, teknologi
yang digunakan antara Internet dan Intranet adalah sama. Namun demikian
terdapat perbedaan antara Internet dengan Intranet dilihat dari perspektif
jangkauan dan penggunaannya, yakni:
ü Lingkup akses dan jangkauan
ü
Cara
teknologi yang digunakan untuk berkomunikasi
ü
Tujuan
dari terselenggaranya komunikasi
Pada
Internet, lingkupnya adalah global, komunikasi lewat saluran telekomunikasi
publik, dan penggunanya bisa siapa saja tanpa membedakan posisi seseorang dalam
kaitannya dengan isi informasi. Pada Intranet, cakupannya lebih terbatas, yakni
di dalam organisasi; hubungannya antar kelompok kerja atau departemen di dalam
perusahaan; penggunaannya oleh komunitas yang sudah ditentukan.
Gambar
2. Aliran Hardware dalam
Intranet
2.3.3.
EKSTRANET
Extranet adalah
aplikasi jaringan, dimana perusahaan dapat menggunakan Internet untuk
meningkatkan hubungan bisnis dengan partner, supplier dan customer. Dengan
Extranet Internal system suatu perusahaan dapat diakses oleh partner, supplier
dan customer. Extranet banyak dipakai oleh perusahaan di banyak negara industri
untuk mengumpulkan dan mendistrbusikan informasi yang penting ke semua negara
dan seluruh dunia.
Gambar 3. Struktur Extranet
Gambar 4. Internetworking
2.4.
E-BUSINESS DAN E-COMMERCE
Dalam tehnologi
informasi, E-Business [ Electronic Business ], adalah ungkapan
yang pernah disampaikan
oleh Lou Gerstner salah seorang
mantan CEO IBM
adalah suatu kegiatan
bisnis yang mempergunakan
internet sebagai medianya. Dalam arti
E-Business dapat memanfaatkan
sistem pemrosesan data
secara internal dan
eksternal perusahaan secara
lebih efisien dan
fleksibel. E-Business adalah memiliki
aplikasi atau kegiatan yang
mencakup berbagai aktivitas
bisnis dalam arti
luas yaitu :
·
E-Commerce [ Perdagangan via
Internet ]
·
E-Purchasing [ Supply Chain
via internet ]
·
E-Banking [ Transaksi Perbankan
via internet ]
·
E-Marketing [ Pemasaran via
internet ]
·
E-Trading [ Perdagangan
Saham via internet ]
·
E-Recruitment [ Perekrutan pegawai via
internet ]
E-bisnis memungkinkan suatu
perusahaan untuk berhubungan dengan sistem pemrosesan data internal dan eksternal
mereka secara lebih efisien dan fleksibel. E-bisnis juga banyak dipakai untuk
berhubungan dengan suplier dan mitra bisnis perusahaan, serta memenuhi
permintaan dan melayani kepuasan pelanggan secara lebih baik.
Dalam penggunaan
sehari-hari, e-bisnis tidak hanya menyangkut e-dagang (perdagangan elektronik atau e-commerce) saja. Dalam hal ini, e-dagang
lebih merupakan sub bagian dari e-bisnis, sementara e-bisnis meliputi segala
macam fungsi dan kegiatan bisnis menggunakan data elektronik, termasuk pemasaran Internet (e-pemasaran). Sebagai bagian dari e-bisnis,
e-dagang lebih berfokus pada kegiatan transaksi bisnis lewat www atau Internet.
Dengan menggunakan sistem manajemen pengetahuan, e-dagang mempunyai goal untuk menambah revenu
dari perusahaan [1] .
Sementara itu, e-bisnis
berkaitan secara menyeluruh dengan proses bisnis termasuk value chain:
pembelian secara elektronik (electronic purchasing), manajemen rantai
suplai (supply chain management), pemrosesan order elektronik,
penanganan dan pelayanan kepada pelanggan, dan kerjasama dengan mitra bisnis.
E-bisnis memberi kemungkinan untuk pertukaran data di antara satu perusahaan
dengan perusahaan lain, baik lewat web, Internet, intranet, extranet atau kombinasi di antaranya.
E-Commerce berarti
perdagangan elektronik yang menyangkut prose pembelian, proses penjualan,
proses transfer produk, proses layanan dan proses informasi melalui jaringan
internet.[1]
Didalam pengertian tersebut
dapat disimpulkan bahwa
E-Commerce merupakan jaringan
internet yang penggunaannya
spesifik terhadap akatifitas perdagangan
secara khusus dari pembelian barang, penjualan, produksi, pemasaran,
pengemasan, pemesanan, penagihan serta
pembayaran. Secara harfiah dapat
dikatakan bahwa E-Commerce adalah
perdagangan menggunakan fasilitas elektronik yaitu
INTERNET, EXTRANET maupun INTRANET.
“E-Business atau bisnis elektronik merujuk pada definisi e-commerce
yang lebih luas, tidak hanya pembelian dan penjualan barang serta jasa, tetapi
juga pelayanan pelanggan, kolaborasi dengan mitra bisnis, e-learning,
dan transaksi elektronik dalam perusahaan “[2]
Sesuai pengertian
tersebut diatas maka
dapat disimpulkan bahwa
E-Business adalah aktifitas
bisnis yang lebih
luas dari E-Commerce, dimana seluruha
aktifitas bisnis yang
terintegrasi dikelola secara
elektronik dengan internet
dan jaringan sebagai
tulang punggungnya. Perbedaan
yang utama adalah
E-Commerce berorientasi jangka
pendek dalam bentuk
PROFIT ORIENTED sedangkan
E-Business mendasarkan kepada
orientasi jangka panjang
yaitu pertumbuhan dan perkembangan
usaha.
Gambar 5. E-Business dan
E-Commerce
Penerapan
system informasi manajemen dalam perusahaan
PT
Astra Honda Motor merupakan satu contoh perusahaan yang telah memanfaatkan
internetworking dalam sistem informasi. AHM sudah menerapkan database Oracle
dengan system terintegrasi. Manfaat yang dirasakan oleh AHM melalui sistem ini dengan mengaplikasikan ERP (enterprise resources planing) setiap
pertengahan bulan AHM sudah memperoleh informasi dari bagian pemasaran mengenai
jumlah motor yang akan dijual bulan depan. Dengan kondisi seperti ini bagian
produksi dapat merencanakan tipe apa saja yang akan diproduksi termasuk jumlah
komponen yang dibutuhkan dan menginformasikan kepada 120 perusahaan pemasok
mengenai kebutuhan tersebut. Dalam mengaplikasikan ERP, AHM menggunakan e-mail
sebagai media untuk mengetahui informasi yang diberikan oleh bagian pemasaran karena
lokasi pabrik berada di Cikarang dan bagian pemasaran AHM berada di Jakarta. Ini merupakan bagian dari Enterprise
Collaborative System.
Dalam hubungan AHM dengan vendor
ternyata masih ada yang dilakukan tanpa online. Dokumen pemesanan (purchasing
order/PO) diberikan setiap kali vendor mengirimkan komponen ke
pabrik. PO ini dilengkapi dengan BCT (Bar Code Text) yang pada saat
bersamaan memberi instruksi untuk pengiriman berikutnya yang harus dipenuhi
oleh vendor. Dalam BCT memuat
nama vendor, nama suku cadang jumlah dan jam delivery-nya. Untuk
menjaga hubungan komunikasi dengan vendor AHM masih menggunakan telepon
dan faximile dan belum menggunakan internet (Firdanianty dan Susanto, 2004).
Dalam mengontrol proses pembuatan produk
berbasis internal bussiness system semua bagian dihubungkan dengan
jaringan ke masing-masing lini produksi. Proses dimulai penyiapan nomor rangka
kendaraan berdasarkan database dan untuk mengecek produk tersebut jadi
atau belum petugas tinggal memindai nomor rangka tersebut menggunakan ”scaner”
diakhir line. Sistem secara
otomatis akan menghitung jumlah suku cadang komponen yang digunakan dan secara
otomatis juga menghitung persediaan (inventory) komponen suku cadang.
Selanjutnya sistem akan memberitahu kebutuhan persediaan baru melalui komputer
yang terhubung dalam jaringan intranet kepada divisi inventory untuk segera
melakukan pemesanan. Keunggulan penggunaan sistem informasi ini karena
mendukung perusahaan dalam menerapkan sistem ”Just In Time” (JIT).
Dengan menggunakan sistem informasi AHM mampu
menekan biaya persediaan dan seefektif mungkin menggunakan waktu. Penerapan
sistem informasi ini membuat AHM hanya membutuhkan waktu 13 menit untuk
memproduksi 1 unit motor utuh. Sistem informasi berbasis web juga diterapkan
untuk menghubungkan 4 (empat) lokasi pabrik yang saling berjauhan. Hubungan
antara lokasi pabrik tersebut dalam bentuk virtual dengan jaringan
komunikasi yang menggunakan gelombang microwave.
Penerapan internal business system
dalam pengelolaan karyawan sudah dilakukan dengan menggunakan kartu yang dibawa
masing-masing karyawan. Sistem tersebut akan mencatat kehadiran karyawan secara
otomatis dan sistem tersebut sudah langsung terhubung dengan komputer yang ada
di bagian Human Resource Development.
Untuk mengukur kinerja operasional di
tiap-tiap bagian AHM mengaplikasikan Business intelegent, software
dan cognos. Dalam penerapannya laporan masing-masing bagian berasal dari
database dan sudah diolah. Ini memudahkan manajer untuk mengukur dan
mengevaluasi kinerja operasional dari bagiannya (Firdanianty dan Susanto,
2004).
Dalam sistem penjualan AHM sudah menerapkan
Sistem informasi terintegrasi menggunakan internetworking dengan main dealer di
seluruh Indonesia terutama untuk suku cadang motor. Untuk melakukan pemesanan
ketersediaan suku cadang dilakukan dengan cara log in dengan user
ID lewat PC (personal computer) dengan
Password yang sudah diberikan. Penggunaan internet ternyata hanya
untuk pemesanan suku cadang saja belum kepada pemesanan unit motor yang hingga
saat ini masih menggunakan cara manual melalui faksimile atau telepon.
Untuk pemasaran yang berbasis web AHM sudah
memiliki situs resmi untuk promosi dan penjualan. E-commerce system
yang diterapkan oleh AHM ditujukan sebagai media promosi untuk menginformasikan
produk dan juga keberadaan perusahaan kepada konsumen luas. Situs yang dimiliki oleh AHM beralamat di www.astra-honda.com
Gambar 10. Situs dari Astra Honda Motor
Situs AHM berisi sejarah perusahaan, visi dan
misi perusahaan, bentuk layanan pembelian (syarat, cara memperoleh produk),
model produk motor yang dihasilkan, spesifikasi masing-masing motor (keunggulan
produk), informasi lokasi dealer/cabang dealer,
lokasi layanan service purna jual.
Menurut AHM teknologi informasi bisa menjadi
solusi untuk dapat beradaptasi dalam lingkungan bisnis yang dinamis. Value atau nilai yang diciptakan dengan
menggunakan teknologi informasi yang dirasakan oleh AHM terutama kaitannya
dengan masalah efisiensi. Nilai investasi kebutuhan
teknologi informasi AHM mencapai US$ 1-2 juta/tahun. Kebutuhan teknologi
informasi dengan dana yang besar di AHM karena terkait dengan banyaknya jumlah
pengambil keputusan dan tersebar di banyak lokasi. Disinilah peran teknologi
informasi untuk menciptakan sinergi dalam perusahaan. Sistem yang dikembangkan
di AHM merupakan piranti yang dianggap tepat dan mendukung operasional pabrik
dan bisnis (Firdanianty dan Susanto, 2004).
Tujuan dari PT AHM menerapkan TI di perusahaannya
adalah untuk menerapkan sistem Just In Time (JIT), sehingga dapat
tercipta efisiensi dalam perusahaan. Melalui sistem terintegrasi yang
digunakan, dalam hal ini menggunakan ERP, pada setiap periode AHM akan
memperoleh informasi dari divisi Keuangan, Operasi dan Human Resource mengenai
aktivitasnya masing-masing. Sebagai contoh, divisi operasi menyajikan informasi
mengenai produksi jumlah motor yang akan dijual untuk satu bulan kedepan.
Dengan demikian, bagian produksi dapat merencanakan tipe apa saja yang akan
diproduksi dan juga jumlah komponen yang dibutuhkan. Selanjutnya, informasi
tersebut disampaikan kepada perusahaan pemasok komponen mengenai kebutuhan
tersebut. Selanjutnya pada divisi keuangan menyajikan anggaran biaya yang
dibutuhkan. Sedangkan untuk divisi HR menyiapkan kebutuhan tenaga kerja. Semua
informasi tersebut diintegrasikan dalam satu database, sehingga setiap divisi
dapat menghasilkan informasi yang real time.
Sistem akan langsung menghitung jumlah suku cadang
komponen yang telah digunakan. Secara otomatis, persediaan suku cadang komponen
langsung dihitung. Untuk selanjutnya, sistem akan memberitahu kebutuhan
persediaan baru untuk pemesanan. Aplikasi ERP tersebut mendukung sistem Just
in Time (JIT) yang diterapkan oleh perusahaan. Melalui ERP informasi
kebutuhan persediaan baru untuk pemesanan dalam JIT akan bergulir cepat, sebab
sistem menghadirkan otomatisasi dan integrasi pada sistem bisnis yang akan
diolah melalui software secara online.
Hubungan AHM dengan vendor dilakukan melalui online
sehingga setiap kali pemesanan dilakukan vendor langsung dapat mengirimkan
komponen yang dibutuhkan pabrik. Secara otomatis, persediaan suku cadang
komponen langsung dihitung. Berikutnya, sistem akan memberitahu kebutuhan
persediaan baru untuk pemesanan, sehingga penggunakan aplikasi ERP mendukung
sistem Just in Time (JIT). Selain itu, kelengkapan atribut
pemesanan seperti nama vendor, nama suku cadang, jumlah, dan jam delivery harus tercantum pada
komponen yang diterima dengan dilengkapi Bar Code Text (BCT).
Keuntungan yang didapat dari penerapan Just In
Time (JIT) melalui pengunaan ERP dalam perusahaan adalah terjadinya
efisiensi yang sangat besar. Waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi motor akan
menjadi sangat cepat. Keuntungan lainnya yang di dapat oleh PT AHM adalah dapat
menyatukan jaringan komunikasi antar pabrik, sehingga hubungan antar
pabrik menjadi mudah.
Penggunaan TI agar dapat digunakan secara maksimal
pada perusahaan juga harus didukung pula oleh skill karyawan. Karyawan AHM
dapat dikatakan memguasai dari implementasi aneka solusi TI di lingkungannya.
Hal ini dikarenakan TI sudah lama diperkenalkan pada mereka sehingga
komputerisasi bukan merupakan hal yang baru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Kritik dan Saran